Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), optimis pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dapat memenangkan Pilkada Medan 2020.
Sebab, kata AHY, pasangan Akhyar-Salman memiliki track record yang mumpuni. Akhyar seorang insinyur, sedangkan Salman lulusan dari Arab Saudi.
“Artinya, secara intelektual itu saling melengkapi. Saya senang dengan program-program yang pro rakyat. Kita ingin Kota Medan ini maju ekonominya, semakin modern, tapi berkarakter. Juga ingin terus membuka lapangan pekerjaan seluas luasnya. Kita tahu, semasa pandemi Covid 19 banyak lapangan pekerjaan yang terdampak, banyak anak muda kita menjadi pengangguran, tadinya full time, jadi part time,” kata AHY saat menggelar pertemuan di Medan, Senin (23/11).
Mantan prajurit TNI ini mengakui, kehadirannya untuk turun ke Medan tak lain hanya untuk memberikan dukungan moril kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution – Salman Alfarisi.
“Sejak didaftarkan ke KPUD berarti paslon sudah menjadi domain parpol provinsi maupun kabupaten/kota. Tapi DPP harus turun tangan, karena kita adalah keluarga besar. Karena salah satu anggota keluarga kita ada yang sedang berjuang, mana mungkin kita tidak turun tangan,” jelasnya.
Oleh karena itu, suami dari Anisa Pohan ini berharap, Pilkada Kota Medan dapat digelar secara fair dan adil. Dia juga meminta agar aparat atau penyelenggara pemilu dapat bersikap netral dan tidak terlibat politik praktis.
“Kita harap kepada siapapun pemilu atau pilkada digelar secara adil dan fair. Artinya jangan sampai ada elemen tertentu atau aparat tertentu yang seharusnya bersikap netral dan imbasnya sesuai amanah konstitusi kemudian ikut terlibat politik praktis,” ucap AHY.
Jika penyelenggara pemilu bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya atau tidak berpihak ke pasangan calon manapun, maka tambah AHY, kontestan Pilkada Medan tidak perlu lagi mengkhawatirkan siapa kompetitornya.
“Jika negara bisa menjamin itu semua, kita tak perlu mengkhawatirkan siapa kompetitor kita. Kembali kepada sentralitas pilkada langsung. Apapun koneksi yang dimiliki kandidat baik koneksi kekuatan politik maupun koneksi kekuatan logistik, tidak terlalu berarti kalau negara ini fair dan transparan dan aparat berfungsi dengan baik,” tegasnya.
AHY menegaskan tidak boleh ada yang diberi perlakuan spesial. Sebab semua paslon punya hak dan kewajiban yang sama.
“Tidak boleh ada yang dispesialkan siapapun dia, setiap warga negara punya hak dan kewajiban yang sama. Pak Akhyar dan Pak Salman sedang menggunakan haknya sebagai warga negara yakni hak untuk dipilih. Kita berikan hak seluasnya kepada masyarakat untuk memilih pemimpinnya. Mudah-mudahan harapan dan aspirasi rakyat bisa diwujudkan. Jadilah pemimpin yang amanah dan bisa mensejahterakan masyarakat Medan,” bebernya.
“Saya optimis Pak Akhyar-Pak Salman bisa menghadapi segala tantangan, semoga hasil survei yang baik itu menambah semangat dan tidak membuat kita jumawa, membuat kita takabur, karena itu adalah awal dari kekalahan. Tapi kita harus merasa mengejar ketertinggalan, supaya kita bisa ngebut, sampai dengan tujuan, artinya dengan selamat,” ujar AYH.
“Saya pesankan juga kepada kita semua, mungkin sekarang kita kurang tidur, ya gak papa kita kurang tidur, ya Pak Burhanuddin Sitepu ya, daripada kurang tidur nanti gara gara memikirkan bagaimana nanti hasil kita di 9 Desember, lebih baik kurang tidur sekarang, karena masih ada waktu 2 minggu lagi, sehingga kita bisa melakukan banyak hal, gitu ya tim sukses ya,” tandasnya.