Tidak miliki Ijin, Ratusan Tambak Udang Beroperasi di Desa Rheum Baroh, Bireuen

Views: 434
ilegal
Tidak miliki Ijin, Ratusan Tambak Udang Beroperasi di Desa Rheum Baroh, Bireuen

Berpotensi Mencemari Lingkungan

Rheum Baroh, Bireuen – medianasionalnews.id

Alam dan manusia sudah selayaknya berjalan beriringan. Manusia membutuhkan jasa alam dalam menyediakan sumber daya sebagai sumber kehidupan. Tetapi yang terjadi saat ini di desa Rheum baroh kec. Simpang Mamplam, kabupaten Bireuen, ratusan tambak telah beroperasi, padahal pembukaan lahan lahan yang akan di jadikan tambak harus ada ijin dari pemerintah kabupaten Bireuen, terkait ijin lokasi, ijin dari Badan lingkungan hidup terkait dampak lingkungan, belum lagi tambak tambak tersebut memenuhi kebutuhan air dengan menggunakan pompa air dan membuat sumur bor, kalau hal ini tidak mendapat perhatian dari Pemkab Bireuen maka keseimbangan alam dan dampak lingkungan di daerah tersebut akan berbahaya bagi masyarakat setempat dan dikhawatirkan desa desa sekitarnya lambat laun akan tenggelam.

Warga meminta Pemkab Bireuen dan aparat penegak hukum segera bertindak, “Jangan menutup mata”.
Pantauan awak media di lokasi, Selasa (8/12/2020), Kurangnya pengetahuan untuk menerapkan manajemen limbah, Petambak lebih memilih langkah praktis dengan langsung membuang air sisa budidaya ke laut atau sungai. Padahal di dalamnya terkandung banyak sekali senyawa organik yang menjadi ‘PR’ bagi alam untuk mendaurnya.
Berbicara mengenai keselarasan antara tambak dan lingkungan, ternyata tambak berpotensi menimbulkan beberapa permasalahan lingkungan jika tidak dikelola dengan bijak. Tambak menimbulkan sejumlah permasalahan lingkungan, diantaranya:

1.Penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan dan air hasil budidaya yang dibuang langsung ke lingkungan di
sekitarnya yang menyebabkan eutrofikasi,
2.Konversi lahan pertanian menjadi tambak udang,
3. Konversi ekosistem pesisir termasuk hutan mangrove menjadi tambak udang,
4. Sedimentasi atau pendangkalan di muara.
5. Penggunaan air dengan sumur bor berdampak pada turunnya permukaan tanah

Kemudian limbah utama dari tambak adalah amonia, biasanya ditemukan dengan konsentrasi yang tinggi di muara. Amonia (dan juga senyawa nitrogen lainnya: nitrat dan nitrit) berbahaya karena dapat menjadi pemicu eutrofikasi hingga blooming alga di laut atau muara. Limbah yang tidak diberi perlakuan sebelum dibuang juga dapat menyebarkan penyakit, terutama limbah buangan dari tambak yang mengalami penyakit. Apalagi kebanyakan petambak mengandalkan air langsung dari sumur bor untuk budidaya. menyebabkan beberapa masalah diantaranya, Peningkatan penggunaan sarana air di dalam tanah, Kemelimpahan mikroorganisme patogen (bakteri, parasit, virus), Peningkatan tingkat keparahan penyakit.

Bukan tidak mungkin pada suatu masa, alam akan memberikan dampak buruk, khususnya pada proses budidaya- jika tidak memperhatikan keseimbangan air dan kapasitas lingkungan. Karena budidaya bukan hanya untuk saat ini tapi juga seterusnya hingga ke generasi berikutnya, Alam dan lingkungan sudah terbebani dengan aktifitas manusia dan tidak lagi memikirkan dampak lingkungan yang akan terjadi bagi masyarakat setempat. (@ndi)

Happy
Happy
0
Sad
Sad
0
Excited
Excited
0
Sleepy
Sleepy
0
Angry
Angry
0
Surprise
Surprise
0

Tinggalkan Balasan

You cannot copy content of this page