Bireuen – Masyarakat Desa Rheum Barat, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, Aceh mempertanyakan Proyek Penggemukan Sapi oleh BUMDes Rheum Barat yang mekanisme pengadaannya di 2017, Namun hingga Februari 2021 tidak juga terealisasi.
Warga di sana, Mawardi mengatakan, proyek itu sebetulnya memiliki tujuan yang sangat baik. Yakni, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga memajukan sektor peternakan daerah. Akan tetapi kata dia, sebenarnya proyek penggemukan Sapi di Desa Rheum Barat pada tahun 2017, entah kenapa dan alasan apa hingga Februari 2021 ini proyek penggemukan sapi senilai ratusan juta itu belum juga terwujud.
Karena itu, dia bersama warga berharap aparat penegak hukum turun tangan melakukan investigasi terhadap program penggemukan sapi di Gampong Rheum Barat Kecamatan Simpang Mamplam, Kab. Bireuen.
Warga di sana, Mawardi mengatakan, proyek itu sebetulnya memiliki tujuan yang sangat baik. Yakni, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga memajukan sektor peternakan daerah. Akan tetapi kata dia, sebenarnya proyek penggemukan Sapi di Desa Rheum Barat pada tahun 2017, entah kenapa dan alasan apa hingga Februari 2021 ini proyek penggemukan sapi senilai ratusan juta itu belum juga terwujud.
Karena itu, dia bersama warga berharap aparat penegak hukum turun tangan melakukan investigasi terhadap program penggemukan sapi di Gampong Rheum Barat Kecamatan Simpang Mamplam, Kab. Bireuen.
Warga juga merasa ada aroma yang tidak beres, pasalnya anggarannya diduga mencapai ratusan juta, namun sudah 4 tahun tidak juga terealisasi, “Ini ada apa?,” ungkap beberapa Warga, Senin (22/2/2021)
Kata Mawardi ada yang lebih fatal. Jangankan Sapi, Kandangnya pun tidak ada, kasus ini harus mendapat perhatian serius pihak terkait,” ungkapnya.
Sementara itu, Effendi Nur, salah seorang tokoh masyarakat Samalanga – Bireuen, yang kini tinggal di Kota Juang, sangat menyayangkan tidak terealisasinya program penggemukan sapi oleh BUMDes Rheum Barat hingga saat ini, Padahal sudah di rencanakan dari 2017 lalu, Namun kata dia kenapa sampai kini belum ada, tentunya hal ini menjadi pertanyaan masyarakat desa.
Effendi juga berharap pihak penegak hukum agar memeriksa dan menginvestigasi pihak BUMDes setempat, sejauhmana anggarannya digunakan,”ujarnya.(@ndi)
Kata Mawardi ada yang lebih fatal. Jangankan Sapi, Kandangnya pun tidak ada, kasus ini harus mendapat perhatian serius pihak terkait,” ungkapnya.
Sementara itu, Effendi Nur, salah seorang tokoh masyarakat Samalanga – Bireuen, yang kini tinggal di Kota Juang, sangat menyayangkan tidak terealisasinya program penggemukan sapi oleh BUMDes Rheum Barat hingga saat ini, Padahal sudah di rencanakan dari 2017 lalu, Namun kata dia kenapa sampai kini belum ada, tentunya hal ini menjadi pertanyaan masyarakat desa.
Effendi juga berharap pihak penegak hukum agar memeriksa dan menginvestigasi pihak BUMDes setempat, sejauhmana anggarannya digunakan,”ujarnya.(@ndi)