JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono diangkat menjadi warga kehormatan Hidrografi dan Oseanografi (Hidros). Pengangkatan KSAL dilakukan melalui prosesi pembaretan oleh Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Kapushidrosal) Laksma TNI Agung Prasetiawan. Acara tersebut berlangsung di Anjungan KRI Rigel-933 yang sedang berlayar di sekitar Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (25/2). Upacara penyematan brevet kehormatan Hidros ini merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan yang tinggi dari seluruh Prajurit Hidros TNI AL kepada KSAL. Laksamana Yudo dinilai berjasa dan memiliki dedikasi di dalam mengembangkan organisasi yang berada di bawah naungan Pushidrosal, baik secara langsung maupun tidak langsung. Laksamana Yudo mengatakan prajurit Satuan Survei Pushidrosal secara taktis merupakan salah satu ujung tombak pengumpulan data medan dan cuaca guna mendukung tercapainya keberhasilan tugas operasi TNI AL. Selain itu juga mendukung kepentingan nasional, regional kawasan, serta internasional pada level strategis untuk menjamin keselamatan bernavigasi di laut dan perairan pada masa damai maupun pada masa krisis. Menurut dia, tanggung jawab Prajurit Hidros senantiasa dilandasi oleh semboyan “Jala Citra Praja Yudha” yang artinya petakan laut untuk kejayaan bangsa. Hal ini harus diwujudkan dalam bentuk kecepatan respons, ketepatan akurasi data dan informasi serta kecepatan penyajian produk guna mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat oleh komando atas.
Saya mengapresiasi prestasi yang telah ditorehkan oleh segenap Prajurit Hidros lewat keterlibatannya dalam banyak event,” kata Yudo. Pada kesempatan itu, Laksamana Yudo menyebutkan beberapa bentuk keterlibatan Prajurit Hidros di antaranya pencarian kapal tenggelam dan pencarian bangkai dan kotak hitam pesawat jatuh. “Kita patut berbangga memiliki organisasi hidro-oseanografi yang mampu memberikan dukungan data dalam rangka mendukung program pembangunan kekuatan TNI AL serta menyiapkan informasi terkait medan operasi dan latihan. Terlebih saat ini Pushidrosal menjadi salah satu kekuatan diplomasi negara lewat fungsi diplomasi bidang hidrografi yang diembannya,” tegas KSAL. Laksamana Yudo mengimbau agar Prajurit Pushidrosal dapat makin maju dan memantapkan perannya di dalam mendukung operasi militer dengan mengedepankan kolaborasi dan interoperability bersama seluruh komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). Hal ini dapat memperkuat kesiapan operasional TNI AL dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Sebelum diangkat menjadi warga kehormatan dan prosesi pembaretan, KSAL terlibat langsung dalam aktivitas pengamatan geodetik dan Benchmark (BM) serta pengukuran garis Pantai, Demo penggunaan USV Z-boat di area Dermaga. Selain itu, Laksamana Yudo juga melihat langsung stasiun Meteorologi, Posko Tim Survei, bahkan naik ke Suar (Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), Saat di Suar KSAL memberikan tali asih kepada penjaga Suar. Setelah itu, KSAL melaksanakan investigasi pipa bawah laut dan proses akuisisi data Batimetri serta investigasi wreck dengan menggunakan Multibeam Echosounder (MBES) setelah melewati stasiun arus dan gelombang. Dalam kegiatan ini, KSAL didampingi sejumlah perwira tinggi TNI AL. Di antaranya Asrena KSAL Laksma TNI Muhammad Ali, Asops Kasal Laksma TNI Didik Setiyono, dan Aslog KSAL Laksma TNI Puguh Santoso. Hadir pula Pangkoarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid Kacong, Kadispenal Laksma TNI Julius Widjojono, Kadiswatpersal Laksma TNI Taufik Arief, Danlantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Umar Farouq, Danpasmar I Brigjen TNI (Mar) Hermanto.(@ndi/nyak/hg)