Geledah Kantor Bupati, Petugas KPK Bawa Dua Koper Hitam dan Dus Berisi Dokumen
BANDUNG BARAT – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di kantor Bupati Bandung Barat. Selasa (16/3/2021) sekitar pukul 20.00 WIB, para penyidik KPK meninggalkan kantor bupati dengan membawa dua koper warna hitam dan dua dus kemasan air mineral. Namun belum diketahui pasti apa isi dua koper hitam berukuran besar, dua dus kemasan air mineral, dan beberapa ransel yang dibawa petugas KPK itu. Para penyidik KPK tak bersedia memberikan keterangan kepada awak media. Namun kuat dugaan koper dan dus itu berisi dokumen terkait kasus yang sedang ditangani. Petugas KPK memasukkan dua koper dan dua dus kemasan air mineral itu ke dalam mobil. Kemudian petugas KPK masuk ke dalam lima mobil, lalu pergi meninggalkan Kompleks Pemkab Bandung Barat.
Keberadaan petugas KPK yang melakukan penggeledahan di kompleks Pemda KBB sejak pukul 09.00 WIB tersebut, diduga kuat terkait dengan kasus korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial (Dinsos) KBB. Berdasarkan pengamatan, selain ruangan kantor bupati, petugas KPK yang mengenakan rompi krem itu juga melakukan pengambilan data ke hampir semua ruangan kantor yang ada di Setda KBB. Di antaranya ruang Bagian Rumah Tangga dan Umum, Ruang Keuangan, dan Humas Pemkab Bandung Barat, dan lain-lain. Selama proses pemeriksaan berlangsung, di bagian depan gedung utama, sejumlah petugas kepolisian melakukan penjagaan ketat. Kabag Rumah Tangga Setda KBB Aa Wahya mengatakan, ada petugas KPK yang masuk ke ruangannya. Petugas kemudian meminta data khususnya di bagian bendahara yang menyangkut keuangan. Sementara di ruang Pembantu Pengeluaran Bendahara Keuangan, MPK mempertanyakan file tentang gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
“Tadi ada yang memeriksa ke ruangan. Ya kami kooperatif apa yang mereka tanyakan, kami sampaikan,” kata Kabag Rumah Tangga Setda KBB. Aa Wahya mengemukakan, Sekda KBB Asep Sodikin telah menginstruksikan seluruh staf untuk diam di tempat selama pemeriksaan KPK berlangsung dan membantu apa-apa yang dipertanyakan. “Kami diperintahkan supaya standby sama Sekda, dari mulai para asisten sampai kabag di bagian Setda, sampai pemeriksaan KPK selesai,” ujarnya.(hg)